Sepercik Hikmah di Genangan Banjir
Musim berganti Tahun berganti Hujan yang waktu itu pernah dinanti, sekarang malah menumbuhkan kekhawatiran di hati. Air pun memanjat, seperti ingin ikut melihat lantai dua rumah. Manusia pun panik. Ia ingat bahwa dirinya tidak mampu bernapas dalam air. Dicarinya tempat tertinggi yang ia dapati pada rumahnya. Ia pun naik ke atap rumahnya, menyelamatkan diri. Sesampainya disana, ia lumayan merasa lega, setidaknya nyawanya terselamatkan. Ia pun baru terpikirkan hal lain. Mobil-mobil ku yang berada di basement. Uang bermiliar rupiah di laci. Furnitur jati berpuluh juta di ruang tamu. Semua barang-barang mewah ku. Semua kekayaannya itu tidak membantunya sama sekali pada saat ia kesusahan. Kekayaannya hanya pasrah dalam genangan air itu. Dirinya sendiri pun tidak memiliki kekuatan untuk menyelamatkan semua hartanya. Waktunya, habis untuk dapat memiliki itu semua. Tenaganya, terkuras untuk suatu hal yang ternyata, Nyatanya, F a n a. Lalu apa yang ia butuhkan di saa...