Apa Asyiknya?
Seseorang pernah bertanya padaku, sebenarnya apa asyiknya duduk di majelis ilmu? Melihat diriku yang seperti ini, mungkin bukan hanya satu orang yang sebenarnya bertanya-tanya tentang hal itu. Untuk apa Mutiara menghilang dari jabatan aktivis yang pernah ia kenakan ketika sekolah dulu? Untuk apa Mutiara tidak terlalu sering mengikuti kegiatan kemahasiswaan kampus? Entahlah pertanyaan mana yang terlintas di pikiran orang-orang, tapi secara dzahirnya memang begitu. Mungkin pertanyaan itu seperti kecoa: ketika terlihat satu, sebenarnya ada banyak. Sebenarnya aku hanyalah penuntut ilmu kecil, sangat sangat kecil. Tidak apa-apanya apabila dibandingkan dengan ulama terdahulu. Ulama terdahulu sampai mengorbankan banyak hal untuk dapat menuntut ilmu. Ada yang sampai berjalan kaki berkilo-kilometer untuk belajar, ada yang menjual atap rumahnya untuk perjalanan menuntut ilmu, ada yang sampai merelakan dirinya luka-luka demi bisa duduk dekat dengan gurunya. Jauh sekali dengan diriku y...