Tertipu saat Liburan
Setelah
lama menunggu waktu itu akhirnya datang juga
Ya,
liburan.
Ketika
liburan, rasanya ingin melakukan segala sesuatu yang telah ditahan untuk
dilakukan ketika masa perkuliahan, apalagi ketika ujian. Ada yang ingin
menonton film seharian, ada pula yang ingin marathon drama korea, jepang,
india, thailand, china, taiwan dan lain lain. Ada pula yang berencana
menghabiskan waktunya untuk tidur, membayar tidur yang kurang ketika masa
perkuliahan.
Namun
sadarkah kita bahwa waktu adalah harta berharga yang kita miliki. Segala hal
dapat dilakukan apabila kita memiliki waktu. Karena itulah, waktu adalah modal
mendasar dalam kehidupan kita. Waktu lebih berharga, saking berharganya, ia
lebih berharga dari harta, emas maupun permata.
Kita ambil
contoh saja. karena ketika akan dicabut nyawanya nanti, orang yang lalai akan
meminta untuk ditambah waktu hidupnya agar dapat shadaqah dan mengerjakan amal
soleh. Hal ini terdapat pada firman Allah Ta’ala:
وَأَنفِقُوا مِن مَّا رَزَقْنَاكُم مِّن قَبْلِ
أَن يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَىٰ أَجَلٍ
قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ الصَّالِحِينَ – 63:10
“Dan belanjakanlah
sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa
Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang
menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?"
(Q.S Al Munafiqun [63] : 10)
Kita tekankan lagi,
yang mereka minta adalah waktu, bukan harta maupun kedudukan di dunia. Sebab
itulah , Kita dilarang kita untuk menyia-nyiakan waktu.Saking terlarangnya, Ibnul
Qoyyim sampai mengatakan demikian , “Jika waktu hanya dihabiskan untuk hal-hal
yang membuat lalai, untuk sekedar menghamburkan syahwat (hawa nafsu),
berangan-angan yang batil, hanya dihabiskan dengan banyak tidur dan digunakan
dalam kebatilan, maka sungguh kematian lebih layak bagi dirinya.” (Al Jawabul
Kafi, 109).
Kembali pada
pembicaraan sebelumnya yaitu liburan. Liburan adalah suatu nikmat yang diberi
pada kita karena itu adalah waktu senggang yang dapat dihabiskan dengan
kegiatan di luar rutinitas. Namun sadarkah bahwa pada waktu itu banyak terjadi
kelalaian, banyak melupakan Allah dan meninggalkan ketaatan. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا
كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
“Dua nikmat, kebanyakan
manusia tertipu dengan keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR.
Al-Bukhari)
Lalu bagaimana agar
tidak termasuk orang yang tertipu?
Sebenarnya banyak hal
yang dapat dilakukan. Misalnya membaca buku, mendatangi majelis ilmu, menghafal
Al-Quran, membantu orang tua, atau mungkin ingin membaca kembali materi kuliah
semester lalu karena sudah rindu kuliah kembali.
Yang jelas, lakukan
semuanya dengan niat untuk mencari ridho Allah. Karena sesuatu yang mubah
(boleh) apabila diniatkan karena Allah akan bernilai ibadah. Dan jangan lupa
membaca dzikir pagi petang untuk meminta keberkahan waktu kepada Allah.
Barakallahu fiikum
Semoga waktu liburan kita
berkah
Margahayu, Bandung
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Referensi:
https://muslimah.or.id/7233-2-nikmat-yang-banyak-dilalaikan.html
Komentar
Posting Komentar