Menjadi Rumah
Hal utama yang dirasakan ketika jadi anak kosan adalah : kesepian, rindu, bosan.
iya, sepi karena tidak ada yang diajak ngobrol. Meskipun cuma ditinggal beberapa hari, aku merasakan apa yang selama ini dirasakan oleh kakakku selama sendiri disini. Kemudian ketika kesepian, rasa rindu menyergap. ada angan semacam, "kalau jam segini masih tidur, bangun-bangun disuruh makan", sedangkan realita menjadi anak kos adalah kalau bangun tidur, ya cari sendiri makan, gaada yang ngasih. Lalu kedua hal itu terus menerus menguasai diri, sampai akhirnya kembali ke realita dan menimbulkan rasa bosan, Bosan berada di kamar ini terus. Harus mencari tempat lain untuk mengakhiri kesepian dan rindu ini.
Semua orang memiliki banyak opsi untuk menghadapi situasi yang mereka hadapi. Orang yang merasa kesepian bisa saja memilih jalan yang amat buruk untuk menyelesaikan kesepiannya itu. Namun, kurasa, dari hal ini, aku belajar mengapa seseorang membutuhkan rumah. Seseorang membutuhkan rumah untuk kembali agar tidak merasakan tiga hal tersebut ketika bertambah dewasa. Ia telah lelah menjalani hari-hari berat dalam memerangi tiga hal tersebut. Seseorang membutuhkan rumah agar ia istirahat dari hiruk pikuk pertarungan dunia yang biasa ia hadapi.
Ibu adalah rumah. Karena ada ibu, semua hal beres. Karena ada ibu, orang-orang di rumah menjadi nyaman. Dimana ada ibu, disitulah rumah.
Menurutku hakikat bertambah dewasanya perempuan adalah belajar untuk menjadi rumah bagi keluarganya kelak. Peran paling utama yang akan disandang oleh seorang perempuan di masa depan adalah menjadi Ibu, meskipun ia memiliki banyak peran. Maka sudah seharusnya aku belajar menjadi "rumah" untuk melepas lelah keluargaku nanti. Mungkin pelajaran yang ku dapatkan dari hidup sendiri sekarang yaitu: ketika kau menikah nanti, buatlah orang itu agar tidak merasa kesepian, rindu rumahnya, dan bosan akan keadaan. Ketika keluargaku nanti tidak merasakan hal ini, berarti aku sudah benar menjadi rumah bagi mereka.
Tapi, pasti banyak yang harus dipelajari, jadi, biarkan aku belajar dulu, ya?
Tebet, Jakarta
27 November 2022
Komentar
Posting Komentar